Review Buku Lelaki Harimau - Eka Kurniawan


Judul Buku: Lelaki Harimau
Pengarang: Eka Kurniawan
Tebal: 198 halaman
Tanggal Terbit: 31 Desember 2015
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis Lelaki Harimau - Eka Kurniawan:


Pada lanskap yang sureal, Margio adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. 
Namun di sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terperosok dalam tragedi pembunuhan paling brutal. 
Di balik motif-motif yang berhamburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. 
“Bukan aku yang melakukannya,” ia berkata dan melanjutkan, “Ada harimau di dalam tubuhku.”

Ulasan Lelaki Harimau - Eka Kurniawan:


Novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan ini berkisah tentang masalah kehidupan sehari-hari yang cukup sederhana namun tetap mengesankan. Seperti pada beberapa novel Eka Kurniawan lainnya, alur yang digunakan dalam novel ini adalah campuran, maju mundur, sehingga pembaca akan sedikit pusing dibuatnya jika tidak berkonsentrasi.

Seperti karya-karya lainnya, Eka Kurniawan berhasil menghipnotis pembaca masuk dalam situasi yang meyakinkan sejak awal cerita, seperti pada halaman 1: Senja ketika Margio membunuh Anwar Sadat, Kyai Jahro tengah masyuk dengan ikan-ikan di kolamnya, ditemani aroma asin yang terbang di antara batang kelapa, dan bunyi falsetto laut, dan badai jinak  merangkak di antara ganggang, dadap, dan semak lantana.

Eka Kurniawan tidak memilih kata-kata puitis melainkan lugas dalam menulis novel ini, sehingga tebal novel yang hampir 200 halaman ini begitu terasa padat. Detil pada latar cerita juga membuat novel ini terasa begitu gelap dan suram.

Tetapi tidak seperti pada Novel O yang memiliki sangat banyak pemeran di dalamnya, novel Lelaki Harimau ini justru lebih fokus pada beberapa sudut pandang tokoh utamanya, Margio. Seperti pada tokoh Kyai Jahro yang dibiarkan menjadi peran minor begitu saja.

Tidak lupa juga Eka Kurniawan menyelipkan kisah mitologi pada ceritanya, ini mungkin adalah ciri khas beliau pada hampir semua novelnya. Kali ini dia mengisahkan tentang harimau yang diwariskan turun menurun dari generasi ke generasi. Harimau ini lah yang menjadi alasan Margio ketika membunuh Anwar Sadat dengan menggigit lehernya sampai hampir putus. Margio bilang ada harimau di tubuhnya. Alih-alih dendam yang telah mendarah daging pada diri Margio semenjak remaja kepada ayah kandungnya sendiri.

Novel Lelaki Harimau ini menyampaikan pesan bahwa nilai-nilai moral yang diajarkan dan ditanamkan oleh masyarakat pada kita cenderung sederhana dan tidak mendalam. Bagaimana mungkin dengan mudahnya kita menilai perselingkuhan yang dilakukan ibunya Margio, Nuraeni sebagai suatu dosa atau kesalahan, jika ternyata kemesraan dalam perselingkuhan itu justru satu-satunya kebahagiaan yang ia punya dalam hidupnya?

Tidak ada komentar: