Review Buku Laut Bercerita - Leila S. Chudori (Di Balik Kisah Orang-orang Hilang)

Review Buku Laut Bercerita - Leila S. Chudori

Judul buku: Laut Bercerita
Pengarang: Leila S. Chudori
Tebal: 379 halaman; 20 cm
Tanggal Terbit: Oktober 2017
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia

Sinopsis Laut Bercerita - Leila S. Chudori:


Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru Laut disergap empat lelaki tak dikenal. Bersama kawan-kawannya, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex Perazon, dia dibawa ke sebuah tempat yang tak dikenal. Berbulan-bulan mereka disekap, diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia menjawab satu pertanyaan penting: siapakah yang berdiri di balik gerakan aktivis dan mahasiswa saat itu.

Jakarta, Juni 1998

Keluarga Arya Wibisono, seperti biasa, pada hari Minggu sore memasak bersama, menyediakan makanan kesukaan Biru Laut. Sang ayah akan meletakkan satu piring untuk dirinya, satu piring untuk sang ibu, satu piring untuk Biru Laut, dan satu piring untuk si bungsu Asmara Jati. Mereka duduk menanti dan menanti. Tapi Biru Laut tak kunjung muncul.

Jakarta, 2000

Asmara Jati, adik Biru Laut, beserta Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin Aswin Pradana mencoba mencari jejak mereka yang hilang serta merekam dan mempelajari testimoni mereka yang kembali. Anjani, kekasih Laut, para orangtua dan istri aktivis yang hilang menuntut kejelasan tentang anggota keluarga mereka. Sementara Biru Laut, dari dasar laut yang sunyi bercerita kepada kita, kepada dunia tentang apa yang terjadi pada dirinya dan kawan-kawannya.

Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan akan anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur. 

Ulasan Laut Bercerita - Leila S. Chudori:


Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ini bergenre Fiksi Sejarah, bertema kelam tentang kehidupan di rezim Orde Baru sampai Revolusi terjadi. Novel ini mengundang kita untuk menyelami kasus penghilangan orang secara paksa. Novel ini memiliki 2 sudut pandang. Bagian pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama Biru Laut, menceritakan bagaimana Biru Laut dan kawan-kawannya menyusun rencana, hidup bergerilya, hingga tertangkap oleh pasukan rahasia.

Sedangkan pada bagian kedua mengambil sudut pandang Asmara, adik dari Biru Laut. Bagian kedua mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa, bagaimana pencarian mereka terhadap kerabat mereka yang tak pernah kembali. Juga tentang perasaan para korban selamat—bagaimana terpenjaranya mereka atas kejadian tersebut.

Novel semi fiksi-non-fiksi ini mengaduk-aduk emosi saya sebagai seorang pembaca yang selalu tertarik dengan kisah-kisah tersembunyi rezim itu. Cerita dituturkan oleh Leila S. Chudori dengan sangat baik, tidak terasa membosankan sama sekali membaca buku yang hampir 400 halaman ini, karena saya merasa novel ini bukan hanya fantasi penulis belaka tapi juga penulis telah melakukan banyak riset sebelumnya.

2 komentar: