Review Buku Aroma Karsa - Dee Lestari


Judul buku: Aroma Karsa
Pengarang: Dee Lestari
Tebal: 686 halaman
Tanggal Terbit: Maret 2018
Penerbit: Mizan Media Utama

Sinopsis Aroma Karsa - Dee Lestari:


Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.

Ulasan Aroma Karsa - Dee Lestari:


Novel Aroma Karsa karya Dee Lestari ini adalah salah satu novel yang saya tunggu-tunggu pada awal penerbitannya tahun 2018. Sebenarnya saya sendiri jarang membaca buku-buku baru, kecuali pengarang yang memang sudah sangat saya sukai karya-karya sebelumnya. Saat-saat menunggu novel ini terbit, saya beberapa kali memantau akun sosial media Dee Lestari, beliau mengunggah beberapa latar tempat kisah pada novel ini terjadi salah satunya Bantar Gebang. Unik sekali bukan?

Novel ini mengangkat topik parfum, aroma, dan mitologi Jawa sebagai topik cerita utamanya. Seorang Dee Lestari memang bukan penulis abal-abal yang terlalu banyak terjebak akan fantasinya sendiri, beliau melakukan banyak sekali riset untuk pembuatan novel ini.

Membaca novel ini kita bukan cuma mendapat kisah menarik, pengetahuan baru dengan penjabaran-penjabarang yang cukup rinci, kita juga bisa mendapat beberapa kutipan motivasi hidup seperti: "Tekanan membentuk seseorang. Mereka yang tertekan, mereka yang tertantang sejak awal kehidupannya, bisa keluar jadi pemenang." 

Tokoh-tokoh pada cerita ini punya karakter yang tangguh, bahkan seorang Raras yang dijadikan tokoh antagonispun patut kita contoh kegigihannya tapi jangan keserakahannya ya. Dan justru bagi saya, cerita yang membuat saya paling menarik adalah kisah hidup Raras dan Eyang Janirah, mereka adalah dua tokoh wanita yang mandiri dan dengan ketangguhan mereka bisa mengubah jalan hidup mereka. Walau yah kisah cinta antara Jati dan Suma cukup manis tapi tidak berlebihan.

Tidak ada komentar: